TEHERAN--MEDIA: Iran telah membuat sebuah rudal baru yang dapat menghantam sasaran 2.000 Km jauhnya, menteri pertahanan Iran mengatakan Selasa, yang menandingi jarak rudal lainnya dalam arsenal republik Islam itu, Shahab-3.
Menteri Pertahanan Mostafa Mohammad Najjar, yang komentarnya diangkat oleh kantor berita Fars, tidak mengatakan bagaimana senjata baru itu berbeda dari Shahab-3, yang dapat mengenai Israel dan dianggap sebagai rudal jarak-terjauh Iran.
Washington tidak mengesampingkan tindakan milier jika diplomasi gagal untuk mengakhiri perselisihan mengenai program nuklir Iran yang Barat katakan ditujukan unyuk membuat senjata atom dan Teheran katakan untuk membangkitkan listrik.
Kegagalan Iran untuk meyakinkan negara besar dunia mengenai tujuan damainya telah mendorong dua putaran sanksi PBB. AS telah mendesakkan putaran ketiga, set hukuman yang lebih keras.
"Pembuatan rudal Ashoura, dengan jarak 2.000 KM, termasuk di antara prestasi kementerian pertahanan," kata menteri itu pada pertemuan milisi keagamaan Basij, yang mengadakan manuver pekan ini.
Ia juga mengatakan sebuah kapal selam baru yang baru dibuat Iran, akan dikirim ke angkatan laut AS.
Gerakan pengawasan
Beberapa senjata Iran dikatakan buatan sendiri berdasar peralatan yang dipasok oleh Cina dan Korea Utara atau modifikasi dari senjata AS yang dibeli sebelum Revolusi Islam 1979, kata pakar Barat.
Sementara tidak ada tandingan teknologis bagi pasukan AS, mereka mengatakan militer Iran masih dapat mengganggu rute pengapalan minyak Teluk.
Komandan angatan laut Laksamana Muda Habibollah Sayyaei juga mengatakan pasukannya akan melakukan pengiriman sebuah kapal selam baru pekan ini sebelum latihan angkatan laut yang direncanakan Februari di Selat Hormuz di mulut Teluk.
"Kami tidak memiliki rencana untuk mendekati Selat Hormuz tapi kami siap melakukan operasi utuk menjaga kepentingan kami," kata Sayyari seperti dikutip oleh sebuah surat kabar Iran.
"Angkatan laut mengawasi semua gerakan regional oleh musuh dan tidak akan mengizinkan tindakan salah diambil," katanya.
Iran mengatakan Basijij "yang mencari-kesyahidan", dianggap sebagai penjaga nilai-nilai revolusi Islam, dapat menghantam jalur pengayaan Teluk.
"Satu dari sejumlah alasan mengapa musuh tidak ingin berperang dengan Irak adalah karena mentalitas dan kekuatan Basijij," kata Najjar pada pertemuan Basijij Selasa.
Iran mengatakan mereka hanya akan menyerang kepentingan AS di kawasan itu jika diserang. (Ant/OL-1)